Mengikuti Kegiatan Batara Adventure eXtreme Competition 2010


Kamis, 2 Desember 2010 jam 14:23 wib kami berangkat dari Sekretariat MAPALA “DOZER” menuju Kota Muara Teweh menggunakan sepeda motor, yang berangkat adalah 4 Orang yaitu Abdul, Heri, Aeb dan Zainal. Sedangkan kamarudin Menyusul tanggal 3 Desember karna ada urusan keluaga yang tidak bisa ditingalkan. Cuaca selama perjalanan agak kurang bersahabat, gerimis hujan selalu menemani kami yang berangkat dari sore itu, hingga sampai di Kabupaten Barito Selatan sekitar jam 21:22 wib, kami istirahat di rumah Aeb dan melanjutkan perjalanan esok harinya lagi. Setelah makan pagi dan menservis motor Zainal, jam 09:00 wib kami berangkat menuju Kota Muara Teweh dan tiba di lokasi Kegiatan di Kota Muara Teweh jam 12:21 wib.

Technical Meeting dimulai sekita Jam 15:00 wib, berbagai pengarahan, penjelasan dan tata tertib sekama kegiatan di paparkan dan dimintai pendapat dari peserta kegiatan, sehingga peraturan dan tata tertib selama lomba di sepakati bersama. Jumlah peserta yang mendaftar adalah 13 Team terdiri dari beberapa MAPALA Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, ORPALA dan lain-lain.

Setelah selesai technical Meeting, kami bergegas kearena kemah Peserta, kami bangun tenda dan kami siapkan peralatan camping lainnya, karena mulai malam ini kami akan tidur sebentar di area yang telah di tunjuk panitia. Jam 20:00 wib panitai pun memanggil kami untuk berkumpul di lapangan, disana ada diskusi sedikit tentang Pemuda dan Lingkungan, pembicara tentang pemuda dan lingkungan adalah ketua KNPI. Setelah selesai berdiskusi dan Tanya jawab, sekitar jam 22:12 kami pun kembali ke area tempat kami berkemah. Pagi Sabtu, tanggal 4 Desember menyambut kami, dan kegiatan Perang Sampah pun dimulai, rute yang dilalui adalah kota Muara Teweh. Star dari TRR dan terus mengelilingi kota Muara Teweh dan Finis kembali ke TRR. Banyak sekali sampah-sampah di pinggiran kota Muara Teweh, ketika kami dari Pos pertama sampai pos terakhir, kantong sampah kami penuh semua. Setelah mengikuti kegiatan perang sampah, sekitar jam 2 siang kami melanjutkan mengikuti kegiatan Extrime Game. Kegiatan ini mempunyai syarat pesertanya adalah 2 orang saja dari perwakilan Team, dan yang mewakili kami adalah Zainal Arifin dan Kamarudin. Lomba ini adalah semacam lomba Fear Factor. Peserta melewati rintangan, melakukan penyebrangan kering, dan terkhir panjat Tebing. Siapa yang tercepat dia yang menang. Lomba perang sampah dan Extrime Game di gabungkan menjadi kegiatan(satu paket hadiah). Dan MAPALA “DOZER” dalam kegiatan ini menduduki peringkat 3 atau juara 3.


Setelah Jam 4 sore lewat, kami akhirnya beristirahat di tempat kemah kami untuk persiapan kegiatan esok lagi yaitu cross country. Minggu 5 Desember 2010 pun tiba, kami setelah sarapan pagi pun bergegas ke area Panitia untuk mendengar penjelasan dari panitia tentang kegitan ini. giliran kami pun akhirnya tiba, kami diberi penjelasan dikit dan disuruh menembak arah kompas ke pepohonan kering yang tinggi dan mancari sudut kompasnya, setelah dapat 35 derajat dan itu titik awal kami untuk ke Pos pertama. Kami akhirnya berlarian menuju arah tersebut, Setelah menelusuri rawa-rawa, lapangn persawat terbang, dan perumahan penduduk tersebut kami pun sampai di Pos pertama. Penat pegal kaki mulai terasa disini, kami ber 5 terliat mulai keluar keringat. Setelah itu, panitia pos pertama mempersilahkan kami untuk melanjutkan perjalanan ke Pos 2 setelah mengisi Abden peserta kegiatan dan pemberian tali penanda sudah melewati Pos 1. Kami pun diperintahkan menembak arah 270 derajat dalam mencari padang ilalang di atas bukit arah 270 derajat. Perjalanan ke Pos 2 ini mulai menguras tenaga kami, setelah Absen dan mendapatkan tali penanda kami mengikuti lagi arah yang ditunjukan oleh panitia Pos 2, kami pun bergegas kesana dan menuju titik yang di tunjuk panitia pos tiga sampai ada salah satu dari kami tertinggal sandalnya. Setelah di Tanya ternyata sandalnya juga sudah putus jadi dia tidak terlalu merasa kehilangan. Pos 3 akhirnya di temukan, badan-badan kami terasa pegal-pegal semua dan kaki mulai terasa sekali letihnya. Dengan perjalanan naik turun bukit-bukit disertai hutan-hutan yang meskipun tidak perawan lagi, tapi kami merasa benar-benar menyenangkan. Apa lagi kami melewati jalur bebatuan-bebatuan yang unik-unik, membuat kami lupa sejenak kaki kami yang letih. Kami terus mengikuti tanda-tanda yang ditinggalkan oleh panitia, dan semangat dari kawan-kawan tetap membara. Setelah ketemu pos 4 kami ke pos 5 lagi dengan arah yang ditinggalkan panitia.. ketika melewati perkebunan sawit mencari pos 5, disana kami menerobos Lumpur sedalam pinggang hingga dada, disinilah tenaga benar-benar terkuras, kawan-kawan bahkan hampir menyerah dan dipaksa sekali untuk berjalannya. Setelah di pos 5 dapat, kami pun menuju arah 240 derajat menuju pos 6 . Disini lah kami benar-benar bingung, karna kami tidak tau medan, kami harus berpencar untuk bisa mencari pos 6 tersebut dan kami belum juga menemukannya. Akhirnya kami pun menuju garis finis untuk menanyakan kepada panitia pos 6 di daerah mana, dan ternyata hampir semua peserta tersesat. Kami pun di beri arahan dan petunjuk ke Pos 6. Sisa-sisa tenaga tinggal dipaksa-paksa,untuk menemukan Pos 6 di kegiatan ini, berbagai cara kami mencari pos 6 itu lagi dengan menaiki bukit dan turun bukit lagi kami lakukan, sementara kami sudah menyadari kalau fisik kami sedang kelelahan dan sangat lapar sekali meskipun tadi pagi sudah makan. Perjuangan kami tidak sia-sia, kami pun akhirnya menemukan Pos 6 dan Pos 6 adalah salah satu syarat untuk bisa tiba di garis finis. Setelah absen dan mendapatkan tali tanda garis finis, kami berlari ber 5 dan akhirnya melewati garis Finis dengan bersama-sama. Dalam kegiatan cross Country ini MAPALA “DOZER” menduduki peringakat 5 atau mendapatkan juara 5.

Komentar